Background
Teman itu tak akan muncul tanpa adanya menyapa
Siapa yang lebih dahulu menyapa dia yang pertama mengawalinya
Barang siapa yang tidak lebih dulu menyapa
Dia tidak akan pernah mengawalinya

Semua orang mempunyai rasa mereka sendiri-sendiri
Semua orang bisa merasakan kecocokan dalam suatu hubungan
Semua orang bisa mengatakan bahwa mereka sama
Semua orang juga bisa mencukupi  semua yang dia inginkan

Ada yang mempunyai teman banyak
Dia tidak memilih sendiri
Tapi dia hanya sekedar menghampirinya saja
Kemudian selalu menghamipirinya berkali-kali

Ada yang mempunyai sedikit teman
Dia tidak memilih sendiri
Tapi dipilihkan oleh Tuhan teman untuknya
Dengan sedikit kelembutan rencana yang dia tidak sadari

Ada juga yang memilih teman
Tapi teman tidak memilihnya
Ada teman yang memilihnya
Tapi dia tidak memilihnya

Sekedar teman bukanlah hal yang biasa
Mereka tetap akan mengawalinya
Dengan rincian waktu yang tidak bisa diduga-duga
Mereka hanya duduk kemudian berhasil

Banyak teman bukanlah rencana
Tapi Tuhan yang merencanakan
Dengan cara yang tidak bisa diduga-duga
Kita hanya berjalan kemudian banyak yang saling menghapiri

Sedikit teman bukanlah musibah
Semuanya ada waktu yang tidak bisa diduga-duga
Dia tidak merasa kekurangan
Dan dengan itu dia bisa memulai untuk berkenalan

Semua teman tidak pernah merencanakan untuk berteman jauh-jauh hari
Tapi tanpa diduga-duga Tuhan memberikan rencana agar kita merencanakannya secara singkat
Tuhan memberikan Hujan agar kita berencana mencari bantuan
Tuhan memberikan masalah agar kita berencana meminta hiburan

Tuhan memberikan hujan agar kita berencana mencari bantuan
Untuk sekedar menemani dengan cara yang tidak bisa diduga-duga
Tuhan memberikan masalah agar kita berencana meminta hiburan
Dan teman datang memberi hiburan dengan cara yang tidak bisa diduga-duga

Dugaan Tuhan akan lebih akurat
Agar bisa saling mengenal menjadi teman
Pemberian Tuhan tidak bisa diduga-duga
Tapi teman pemberian Tuhan akan lebih akurat
Adalah A yang kedua
Bilamana benda adalah enam
dan Cinta itu kurang dari di depannya
maka Dunia ini akan lebih besar lagi

walaupun hujan mEnitiki bumi
maka sadarlah aku sang Fajar akan membagi
membaGinya menjadi sembilan nyawa untuk cinta
sampai Harumnya cinta itu mengempati kepada siapapun

Indah ya, jika itu satu
dan Jatuhnya cinta hanya tertujuh padanya
Kemudian rasa itu menjadi kurang dari atau sama dengan sebelumnya
dan Lamanya waktu meminimalkan semuanya

jika kau ragu, ingatlah aku yang berMakna tiga
untukku, untukmu daN sama dengan untuk kita
yang Olehku akan mengisi kekosongan
sehingga semua Pertanyaan-pertanyaanmu akan terpuaskan lebih besar atau sama dengan harapanmu

maka ingatlah aku yang haQiki menambah kurangkan makna-makna
meRemukan semua persen keraguan
Seperti mata angin yang delapan
dan seTelahnya akan menambahkan kehidupan baru yang semakin yakin

Untuk sang kosong yang menitikan air matanya selalu
dan yang secara harViah mengurang tambahkan keragu-raguan
ingatlah aku yang ada disetiap Waktu yang ada untuk setiap sepuluh harimu
yang mengeXekusi mati semua perkalian mati dan ragu
Yang tidak ada untuk setengah hati
maka percayalah aku dan dZat yang menciptakan lima waktu untuk doamu


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

80.+990.4 71<=2 2<=0. 6182 3.<.%1+2<=2= <=.41>0.>=2=<=0. >=2>230. .=9<20. >=28+1 2<=2= 3.30.80.41 2<=0.

81/2 :.%>12= >=%2<=282
Ini adalah pertama saya menulis lagi setelah lama tidak menulis, liburan yang penuh dengan perbuatan dosa akhirnya ku tanggung sekarang setimpal dengan dosa-dosa itu, semua diperlihatkan keadaannya dan bagaimana situasi ini membuka mataku atas perlakuan manusia-manusia yang dibanggakan. Mungkin dulu biasa membanggakan tentang beberapa orang karena sekedar kedok hidup yang melibaskan kelabilanku, namun karena sudah terdewasakan dengan dosa-dosa akhirnya mulai memilih dan memipili sedikit demi sedikit manusia yang terbuka kedoknya.
Kedoknya mungkin sederhana, namun itu termasuk melanggar prinsip dan mustahil saya bisa hidup saat prinsipku itu diabaikan. Disitu saya mulai berhati-hati dan mulai ambil strategi jika memang dibutuhkan (gag nyambung).

Tapi disamping itu akhirnya sedikit keinginan tetap bisa terlaksana, meskipun masih merasa saya ini salah jurusan tapi dengan keribetan dan keberatan dalam melaksanakan jenjang pendidikan lanjut ini (lebay) akhirnya bisa berjalan diantara mahasiswa yang ramai dijalanan seperti di tivi-tivi, harusnya yang senang adalah si maba maba itu (baca : mahasiswa baru) tapi malah saya yang merasa bungah dengan hal itu, bisa berinternetan ria dengan para maba, dan bisa duduk di tengah-tengah cewek (kalo ini gag masuk itungan), ya rasanya bangga aja si... bisa bergelut bertempur hebat dan kuat setelah negara maba menyerang,
itulah yang bisa saya ungkapkan hari ini, meskipun kata-kata saya mubeng mubeng tidak jelas dihempas badai kayak gini, bahasanya Indonesia jadi-jadian (medok + ngapak = aneh) kayak gini setelah baru saja mendengar cerita sebelum bobok dari dosen bahasa indonesia , yang penting makan....
akhirnya saya mengutip pembukaan UUD (Utang-Utang Dasar) 2013 setelah banyak berlibur 

"Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa mahasiswa dan oleh sebab itu, maka penjajahan maba diatas dunia liburan harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa dan sebagainya bagi para mahasiswa..."

#saya mohon maaf jika ada yang dirugikan atas posting saya
#tulisan ini hanya sekedar gurauan blaka
#postingan ini juga tidak menggunakan properti yang berbahaya
"Buka jendelamu"
"Bukalah hatimu"
"Lihatlah disekitarmu..."
Itulah sepenggal syair lagu dari film Rumah Tanpa Jendela yang dirilis 24 Februari 2011, disutradarai oleh Aditya Gumay, dibintangi oleh Emir Mahira dan Dwi Tasya. Film itu menggambarkan tentang seorang gadis miskin yang bermimpi punya jendela dirumahnya, mempunyai nenek yang yang sakit-sakitan, dan bekerja mengamen dan ojek payung waktu hujan.

Film itulah gambaran penduduk Indonesia yang beraneka ragam, dan gambaran penduduk miskin dan penduduk kaya Indonesia, bukan hanya itu, disitu juga menggambarkan tentang bagaimana padatnya penduduk indonesia yang bahkan rumah-rumahnya saling berdempetan, kecil, kumuh dan tanpa jendela hanya kardus dan triplek saja. Tergambarkan yang duduk ditempat itu adalah buangan warga kota yang menjadi miskin atau yang gagal dalam berurbanisasi dari daerah yang jauh. Begitu benyaknya kegiatan disatu tempat yang akhirnya menjadikannya kumuh sehingga untuk memperoleh kesehatanpun menjadi susah. Kenyataanya setelah banyak pemerinyah yang menonton film sejenis itu mereka hanya mengaku menangis namun enggan untuk membenahinya, ada memang yang main gusur namun tidak memberi ganti. Jika memang alasannya untuk hal yang jelas untuk masalah negara mestinya ada ganti yang layak, namun jika digusur, dipindahkan untuk kepentingan yang tidak jelas malah akan menjadikan kerusakan yang semakin parah, digusur untuk membangun moll, tempat perbelanjaan untuk siapa? kemudian jika sudah diusir namun saat proyek tidak pernah dilaksanakan atau berhenti ditengah jalan meninggalkan sisa yang malah akan menjadikan lahan rusak bagaimana? siapakah yang akan dilaksanakan?

Salah satu yang menjadikan itu adalah urbanisasi yang gagal, yang meninggalkan apa-apa demi sesuatu yang belum jelas akhirnya, kemudian menjadikan kepadatan penduduk yang terpusat kepada suatu daerah sehingga mengakibatkan taraf ekonomi yang tidak merata dan polusi manusia.
Setelah menjadi padat maka hal selanjutnya adalah sulitnya pendidikan yang dirasakan. Modal biaya sekolah tidak ada, jauhnya sekolah dari tempat itu atau gunjingan dari sekolah-sekolah sehingga sekolah-sekolahpun seadanya, fasilitas seadanya, seragam seadanya dan tempat yang seadanya sehingga banyak memanfaatkan tempat-tempat yang berbahaya untuk kegiatan belajar-mengajar seperti dibawah jembatan kereta atau dibawah jalan. Sebenarnya salah siapa?
Salah pemerintah yang tidak mau membantu, salah mereka yang menjadi peran utama atau salah kita yang tidak sensitif terhadap masalah kependudukan seperti itu.

Semoga saja kita akan segera mendapatkan jendela yang kita inginkan, untuk segera mendapatkan solusinya dan segera menuai jendela hasilnya.
Penduduk itu bukan hanya siapa saja yang lahir di Indonesia ataupun karena perpindahan dari negara lain. penduduk itu kita semua yang menghuni tempat raya ini baik di Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya, Maluku dan pulau-pulau di Indonesia yang jumlahnya seribu.

Penduduk kita itu bukan hanya sekedar banyak namun yang pasti dari sekedar banyak itu ada suatu harapan yang bisa dikembangkan. Dilihat dari banyaknya penduduk Indonesia banyak yang memandang miskin, namun malahan sekarang semakin bayak warga yang kaya namun mengaku miskin, itulah mengapa Indonesia adalah Negara dengan jumlah kemiskinan yang tinggi, kenapa? karena yang kaya mengaku miskin dia akan menjadi lebih kaya dan orang yang miskin namun tidak mempunyai kesempatan membuat surat miskin dia malah akan semakin miskin. Dilihat dari pendidikannya tentu saja yang mempunyai banyak uang bisa sekolah dengan fasilitas lengkap dan yang biasa saja mendapat fasilitas yang biasa saja padahal mempunyai daya hasil yang sama namun hanya dipisahkan oleh nominal angka yang tidak setara. Lihat saja perbedaan fasilitas Sekolah yang seharusnya menjadi dasar malah roboh gedung-gedungnya, retak atapnya, sehingga untuk mendapatkan keseimbangan ilmu menjadi susah, namun di Sekolah Tinggi yang belajar terkadang hanya tiga kali seminggu malah saling meninggikan bangunannya, berlomba-lomba mencari bantuan kepada pemerintahan kita, yang akirnya yang sekolah hanya si kaya saja.

Penduduk Indonesia itu mempunyai banyak impian, untuk dirinya sendiri dan untuk anaknya. Si kecil ingin menjadi pilot, kakaknya ingin menjadi guru, tetangganya ingin menjadi tentara, keponakannya ingin menjadi dokter dan ibu dan ayahnya mempunyai impian yang besar untuk menyekolahkan anaknya hingga sukses nantinya.Namun apalah daya semua sistem berubah, penduduk hanya diibaratkan penduduk dan pemerintah diibaratkan pemerintah, membludaknya jumlah penduduk menjadi tidak terkontrol, sistem KB diselewengkan maknanya, benyak ide yang akhirnya salah sasaran.

Aku sebagai seorang penduduk punya mimpi. Jumlah penduduk yang merata haruslah bisa terjadi, adik-adikku yang kecil bisa sekolah, kakak-kakakku yang besar bisa sukses, ayah ibuku bisa bahagia, tetanggaku bisa tidur tenang, pencopet dan perampok bisa makan tanpa harus mencuri, para atasan juga bisa ramah dan berwibawa dan semua orang bisa tersenyum sehingga Negara kita menjadi Indonesianya dunia yang dibanggakan lagi sampai akhir nanti.
                Banyak sistem pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran dulu di sekolah-sekolahk mulai dari Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah, contohnya di sekolahku dulu. Di Sekolah dasar pada jamanku misalnya, kebanyakan sumber pelajaran adalah dari gurunya sendiri dan tentang inisiatif belajar sendiri tergantung pada anaknya masing-masing. Setiap kelas mempunyai guru wali sendiri-sendiri, misalnya pada kelas 1 mempunya wali A sehingga setiap hari diajar oleh si A, kelas 2 sampai 6 juga mempunyai walinya sendiri-sendiri, sehingga semua pelajaran diampu oleh guru wali masing-masing tersebut kecuali pembelajaran agama yang diajar oleh guru lain. Kelebihannya saat pembelajaran ini adalah terjalinnya keakraban pada masing-masing guru wali tersebut namun kekurangannya adalah kurangnya pemahaman terhadap mata pelajaran karena semua pelajaran diampu oleh satu guru wali, kemudian juga bagaimana jika pengajaran tersebut setelah naik kelas diampu oleh guru yang berbeda yang sama sekali berbeda dengan pengajaran sebelumnya.

                Lain halnya dengan sekolah menengah. Mungkin beberapa ada yang kaget dengan sistem pembelajaran baru di sekolah menengah baik pertama maupun selanjutnya karena setiap mata pelajaran diampu oleh masing-masing guru, kelemahannya apakah guru yang mengampu itu adalah yang ahli dibidangnya karena disekolahku yang merupakan Madrasah setiap mata pelajaran diampu oleh beberapa guru yang bukan ahli dibidangnya, misalnya pelajaran matematika diampu oleh sarjana hukum, ataupun pelajaran biologi yang diampu oleh sarjana matematika. Sama halnya dengan Menengah Pertama, pada jenjang selanjutnya juga sama yaitu apakah benar diampu oleh guru yang ahli dalam bidang tersebut, okelah kalau pada jenjang kejuruan memang harus dari guru yang ahli dalam bidang itu, kemudian pada guru menengah tersebut mengambil mata pelajaran A pada jenjang IPA, kemudian mengambil pelajaran B pada jenjang IPS dan mengambil pelajaran C pada jenjang Bahasa, apakah itu tidak menimbulkan masalah. Apalagi ada perbedaan juga antara Sekolah umum dengan Madrasah, pengajarannyapun akan berbeda, sekolah umum pastilah dengan pengajaran umum, namun madrasah yang secara tanda kutip dalam garis pengajaran agama pastilah sepertiga waktu seminggunya diambil oleh pengajaran agama, sedangkan untuk Sekolah umum kemungkinan hanya dua jam yang diambil oleh mata pelajaran agama dalam seminggunya. Kelebihannya dengan sistem itu adalah pemahaman yang lebih dari pada sistem sekolah dasar yang tadi disebutkan, asalkan pelajaran tersebut diampu oleh guru-guru yang memang bidangnya dia mengajar.

                Kendalanya dari Sekolah dasar sampai sekolah menengah yang saya alami adalah saat tiga bulan dari enam bulan pelajaran diambil oleh guru praktek atau guru magang yang bertujuan untuk belajar, meskipun kelebihannya adalah bisa sama-sama belajar tapi tetap saja mengganggu kegiatan belajar-mengajar.


                Mengenai solusi terhadap kekurangan tersebut pemerintah sudah memberikan solusinya, minimal mengajar adalah lulusan S2 untuk tenaga pendidik negeri, namun janganlah guru PNS hanya ditempatkan pada Sekolah-sekolah negeri saja. Ada juga program SM3T, artinya ada wadah penyampaian baru dibanding dengan mengajar disekolah yang sedang serius belajar, memberikan kesempatan membuat metode pembelajaran baru ditempat yang membutuhkan, serta setiap pengajar haruslah memiliki sertifikat mengajar tersendiri. Kemudian momok ketakutan pada guru harus dirubah menjadi pembelajaran yang menyenangkan, bukan bertujuan untuk mendapatkan nilai setinggi-tingginya sehingga menimbulkan kecemasan tetapi haruslah memupuk bahwa apa si pentingnya menuntut ilmu? Buat apa si kita belajar? Sehingga timbulah kita menuntut ilmu sebanyak-banyaknya sehinga menimbulkan kesan kepuasan kepada kita, dan jangan orientasikan pada mencari kerja tapi mencari ilmu dan pengalaman. Idealnya setiap siswa memiliki kemampuannya masing-masing, disetarakan dengan kemampuannya, minat dan ketrampilannya, dalam pembelajarannya juga tidak terlalu dipaksakan baik oleh gurunya maupun oleh orang tuanya, dengan sistem pembelajaran yang mudah dipelajari dan interaktif, boleh saja dengan menyesuaikan dengan teknologi seperti projector namun tetap harus melihat pembelajaran tersebut efektif atau tidak, pembelajaran yang sesuai dengan perhatian siswa bukan hanya diam menonton layar putih yang silih berganti. Serta antara pengajar dan yang diajar terjadi saling mendukung dan interaktif yang membuat ketegangan menjadi minimal, dan semua praktek hendaknya dilakukan secara menyenangkan agar siswa juga mengerti sekaligus paham, bukan diorientasikan pada nilai nominal yang akan didapatkan namun diorientasikan pada seberapa dia paham dan bagaimana supaya paham dan mengerti sehingga apapun nilai yang didapatkan akan menjadi kepuasan tersendiri.

                Saya merupakan salah satu mahasiswa yang menjalani kuliah yang nantinya akan siap terjun didunia kerja, pada mulanya hanya mencari nilai grade terendah, setidaknya lebih tinggi sedikit dari yang terendah. Mesipun memang termasuk grade terendah namun merupakan mata pokok dengan sistem pengajaran dan pelajaran yang relatif extrim atau setara dengan grade tertinggi, ditambah dengan kurikulum baru yang menguras tenaga dengan metode kuliah yang baru dengan adanya pengajaran portofolio yang menguras fisik serta pikiran.

                Saat saya buka facebook, terpampang tugas menganalisa salah satu artikel tentang lulusan sarjana akan menganggur atau bekerja, meskipun pemikiranku agak kolot dengan pemikiran anak-anak saya langsung  diam tanpa tahu maksud dari artikel tersebut, setelah di tanya “langkah apa yang akan kamu lakukan setelah terjun di persaingan kerja?” dengan gamblang tentu saja aku menjawab tidak tahu. Begitulah aku yang gamblang-gamblang saja, semakin banyak kuliah malah semakin complong basa Gowoknya ( tempat tinggalku).

                Saya sadar ternyata suatu ketrampilan sangat dibutuhkan bagi si pencari kerja, dalam beberapa situs memanglah yang berpeluang besar dalam gaji maupun prospeknya adalah yang ada ketrampilannya. Tapi tuggu dulu sebentar, bagi yang ingin kuliah sebelum terlambat coba pikirkan matang-matang, apakah mau mencari nilai jual tinggi untuk mencari kerja atau ingin mencari ilmu. Setelah kubuka situs-situs tentang jurusan berprospek kerja 13 diantara kebanyakan adalah tentang keterampilan tentu saja dengan pengorbanan saat kuliah.

                Kalau ditanya langkah langkah apa saja untuk berkompetisi kerja esok hari pastilah aku menjawab tidak tahu. Seperti diatas, pikiranku ini masih anak-anak, jadi jika ditanya seperti itu hanya bisa diam dan kalaupun ngomong pastilah harus ada yang memulai. Secara pikiran sekarang jika mencoba menjawab sebagai mahasiswa adalah tekun belajar, cari koneksi yang sebanyak-banyaknya, berorganisasi, ikut seminar tentang kepekerjaan, ikut dalam pengembangan ketrampilan, secara gamblangnya seperti itu dalam benak saya.

                Emangnya nyari kerja gampang? Iya gampang kalau ada ketrampilan yang sesuai, lebih gampang lagi kalau pekerjaan yang mencari kita bukan kita yang mencari pekerjaan. Menyuplik kata-kata pak dosen PLH “Emangnya kerja itu mau nyari duit apa kepuasan?”, kalau kerja mencari duit ya kalau ndak dapat-dapat pastilah stress, kalau udah dapat lalu bangkrut mungkin saja akan struk. Kalau ditanya “mampu ndak kamu bersaing di dunia kerja?”, kalau saya bilang mampu, bagai mana?, kemudian kalau di tanya “langkah-langkahnya gimana?”, ehmm gimana ya aku juga bingung, kalau kata yang sudah berpengalaman si katanya yang penting jangan cari duitnya, lalu cari apanya dong?
                Kalau aku dulu si kuliah karena Cuma pingin kuliah, tidak mikir sampai dapat ijasah, walaupun dulu yang tak pikirin bagaimana rasanya saat wisuda, sudah kesampaian rasanya mengikuti wisuda Universitas tapi ingin tahu rasanya kalau aku yang diwisuda. Tentang langkah-langkah yang diambil sejak sekarang tentu saja belajar dulu, yang pasti kalau niatku kuliah ya untuk kuliah bukan niat untuk mencari kerja, kalau jujurnya, niat mencari ilmu, membaca buku-buku tebal dan browsing-browsing, mencari teman yang banyak. Tapi tetap saja kalau lulus menjadi sarjana harus kerja kan? Kalau jawabku aku juga masih bingung, tentu saja dengan menambah bekal dari ikut dalam stand kewirausahaan universitas, berorganisasi dan menambah kecakapan agar tidah gugup di kemudian hari itulah modal utama dulu, serta lebih pentingnya percaya diri dan jujur apa adanya.

                Jelasnya kalau niatku kuliah sekarang ya menuntut ilmu belum sampai mencari kerja, niat mencari ilmu akan lebih menambah keingin tahuan sedangkan kalau menurutku niat kuliah untuk mencari kerja merupakan keterpaksaan, dijejali dengan ilmu yang sebenarnya tidak mau diambil sekarang karena belum cukup ilmu, dan menjadi budak keinginan selayaknya sang bos sebelum ilmu itu sampai pada saya untuk menghadapi semua itu, itu yang paling aku tidak sukai, sekarang tentunya aku ingin menjadi mahasiswa yang benar-benar mahasiswa.

                Meskipun ini hanya opini saja dan berisi betapa mudahnya aku berkata, dan mungkin kalau ada yang berpendapat kalau pendapatmu seperti itu kenapa kuliah di sisni, aku bisa terima.
Dari semua kesimpulan, yang penting Jujur.
Pagi ini di sabtu yang baru dengan awal yang baru aku bertasbih kepada Allah, menyanjungkan ayat kursinya yang selalu menebar kesejukan, teringat dosa dihari yang lalu yang mana sering aku melakukannya tapi aku tidak mau melakukannya lagi. Hari ini aku teringat tugas yang akan datang pastilah akan lebih berat lagi mengingat semua yang kulakukan tidak bisa membuahkan hasil dengan cepat. Itu bukan bidangku dan bukan keahlianku, motivasiku untuk meraih itupun tak ada. Apa itu? tugas mata kuliah yang semakin panjang serta kesehatan yang semakin sedikit menawariku banyak pilihan antara menerima atau melepas begitu saja namun dengan ganti yang belum pasti, dan itu sungguh membingungkan.

Sabtu pagi ini seraya mengucap keinginan sehabis sholat seraya pula menginginkan keceriaan hati yang panjang. Ingin selalu melihati wajah sang sahabat yang membikin senang dan ingin menerima keteguhan agar jernih dalam mengawali hari ini dengan gembira seperti obat yang bisa memberikan kesehatan baru. meskipun akan berpisah lagi dengan hanya hitungan mundur sang minggu demi minggu, hati ini tetap berharap bisa bercengkrama lagi seperti saat baru ini.

Dibulan baru ini aku juga ingin menjadi baru lagi, menyertai perubahan bulan yang lalu aku juga ingin berubah menjadi yang lebih baru lagi. hari ini aku pagi-pagi benar membuka laptop dan berniat untuk menggambar masa depanku, sekedar menuliskan celotehan kecil atas diriku yang tidak berguna, dan berharap aku bisa menyelesaikan apa yang orang lain pikirkan untuk kesenangan dia nanti sore saat keletihan dan penat sudah merajai punggung dan mata-mataku.

Do'aku hari ini ya Allah, aku tak ingin kehilangan siapapun hari ini, melihati mereka saat tertidur denagn pulasnya mengingatkanku betapa berharganya kepolosan mereka untuk dimiliki. Melihati saat mereka makan aku merasakan rasa jua, terpiki dalam betapa cerianya saat mereka melahap dan betapa sedihnya aku akan meninggalkan mereka. Melihat mereka tersenyum dan tertawa selalu terbersit untuk selalu bersama mereka, tak lupa saat melewati hari mereka duduk dan berjalan aku melihat suasana hangat yang tak ingin kutinggal begitu saja.
Ya Allah pagi ini sangat besar, pergantian bulanpun akan sangat besar artinya, Aku memohon seraya bersyukur, ikhlaskanlah aku yang selalu menerima, ikhlaskanlah aku terhadap apa yang kuberikan dan jangan biarkanlah waktu yang kami kira tak berperasaan ini menghancurkan kami dan memisahkan kami, jadikanlah kami berguna satu sama lain,
Ya Allah engkaulah maha tahu dan maha pemurah maka ampunkanlah kami,
Amin ya Allah.

                Jika kita mulai membangun suatu konstruksi rangka batang dengan konstruksi rangka batang yang paling sederhana, yaitu suatu segitiga dan akan memasang dua batang laigi dengan satu titik simpul bersama, sehingga mendapat jaring yang terdiri dari segitiga-segitiga. Tiap-tiap titik simpul yang kita tambahkan, diikuti oleh dua persamaan keseimbangan dan dengan begitu konstruksi rangka batang selalu menjadi statis tertentu dan juga stabil.

Dimana :
O: batan tepi atas
U: batang tepi bawah
D: batang diagonal
V: batang vertikal




Menurut bentuknya, pembangunan dibedakan atas:
1.       Konstruksi rangka batang dengan tepi atas dan bawah sejajar
Terdiri dari:
-          Konstruksi rangka diagonal turun
-          Konstruksi rangka batang dengan diagonal turun
-          Konstruksi rangka batang dengan diagonal saja
-          Konstruksi rangka batang berbentuk K ( biasanya digunakan sebagai suai angin )

  

2.       Konstruksi rangka batang berbentuk parabola
antara lain:
-          Konstruksi rangka batang dengan diagonal turun
-          Konstruksi rangka batang dengan diagonal naik-turun
Konstruksi rangka batang berbentuk parabola paling rumit pembuatannya dalam praktek, sehingga jarang digunakan.
  
3.       Konstruksi rangka batang setengah parabola
-          Konstruksi rangka batang dengan diagonal turun
-          Konstruksi rangka batang dengan diagonal naik-turun
Konstruksi ini merupakan konstruksi paling ekonomis pada jembatan dengan lebar bentang sama.

      
4.       Konstruksi rangka batang berbentuk segitiga
a)       konstruksi rangka batang sistim jerman
b)      konstruksi rangka batang sistim belgia
c)       konstruksi rangka batang sistim inggris
d)      konstruksi rangka batang pada sengkuap (luvel)
e)      konstruksi rangka batang sistim wiegman atau perancis
f)       konstruksi rangka batang pada atap gergaji (ished)


  

Penentuan gaya batang

Menurut ketentuan keseimbangan yang bisa dilakukan secara grafis dengan menggambar satu poligon batang tarik untuk setiap titik simpul, kita dapat menentukan gaya batang pada suatu titik simpul sembarang, jika kita ketahui satu gaya batang dan dapat mencari dua gaya batang. Dengan memperhatikan ketentuan keseimbangan secara garafis ini kita dapat menutup poligon batang tarik pada tiap-tiap titik simpul
Menurut Cremona kita dapat menggunakan pengetahuan ini dengan memperhatikan suatu jurusan permasalahan gaya pada poligan batang tarik, seperti selalu searah dengan jarum jam, dan untuk poligon batang tarik pada titik simpul diunakan sebagian dari poligon tarik sebelumnya. Dengan begitu diperoleh gambar poligon batang tarik yang tertutup (seimbang) dan bisa diketahui hasilnya betul atau salah.

Penyelesaian cara cremona

1.       penentuan  tumpuan masing-masing seperti pada balok tunggal dengan gambar situasi dan gambar gaya (poligon batang tarik) atau secara analitis.


2.       Penentuan jurusan yan akan dilakukan pada penyelesaian pekerjaan. Menurut pengetahuan keseimbangan secara grafis dapat kita gambar satu poligon batang tarik pada setiap titik simpul.

3.       Kita dapat memudahkan pekerjaan dengan menggunakan gambar cremona.
Kita pasang semua gaya luar sesuai dengan jurusan yang dipilih sebagai gaya batang poligon tarik (Lihat garis tebal pada gambar 4.3.1.c.) , selanjutnya kita mulai misalnya dengan titik simpul 1:
Reaksi tumpuan A sudah diketahui tinggal dibai atas O dan Udengan jurusan yang diambil pada gambar cremona. Selanjutnya sambung pada titik simpul 2, kemudian titk simpul 4 dan seterusnya. Pada akhirnya gambar cremona harus menjadi tertutup.




DIAMBIL DARI:
1. Judul Buku : Mekanika Teknik - Statika dan Kegunaannya 1
2. Penerbit     : KANISIUS
3. Tahun        : 2011
4. Halaman yang dijadikan referensi adalah halaman 181 - 185



 


SMK, Bisa!!!
Itulah  jargon dari SMK, apa itu kepanjangan SMK yaitu Sekolah Menengah Kejuruan yang notabennya adalah serumpun atau adik kakak dengan Sekolah Menengah lainnya. Sama seperti sekolah sederajad seperti SMA yang ahli dalam sain atau ilmu sosialnya ataupun MA yang ahli dalam ilmu Agamanya, SMK juga punya potensi keahlian tersendiri meskipun disamping itu memang kebanyakan anak SMK terlihat kekanak-kanakan jika dihadapkan dengan soal-soal pelajaran semacam yang dipunyai oleh SMA ataupun MA. Sebut saja Program SMK rumpun Bangunan yang dipandang masyarakat sebagai Sekolah Menengah Kuli artinya dipandang hanya sebagai sarana menjadi kuli bangunan.

Banyak yang janggal disini seperti sebut saja pada harian Kompas pada 19 Desember 2006 dimana Dinas Pendidikan kota bandung menargetkan pertumbuhan SMK sebagai prioritas, mengapa demikian? Mungkin karena SMK belum menjadi prioritas warga meskipun Pemerintah tidak henti menggembor-gemborkan agar masyarakat berminat di SMK dengan program-program barunya atau mungkin ada alasan lain. Sekarang Coba dilihat bahwa program SMK apalagi program bangunan sebagai salah satu jurusan SMK perkembangannya menurun dan semakin terpuruk karena kurangnya jumlah peminat baik di negreri mau swasta, Kenapa? Ya itu tadi masyarakat hanya berfikir lulusan SMK bangunan palingan hanya menjadi kuli saja setelah lulus sama seperti lulusan SMK otomotif yang dipandang hanya sebagai montir hanya saja di era sekarang montir lebih dianggap bergengsi dari pada menjadi kuli saja. Inilah tugas Masing masing SMK sekarang bagaimana caranya menarik peminat-peminatnya padahal dibalik pemikiran tadi potensi anak-anak yang mengambil SMK Bangunan akan menjadi lebih berpotensi lagi apabila ditangani dengan sabar dan penuh dengan prihatin oleh guru-gurunya. Pengalaman saat di Sekolah dulu satu kelas mendapatkan nilai jelek pada matematika tapi saat dihadapkan dengan seorang guru yang penuh dengan kesabaran dan keprihatinan selama satu setengah tahun semuanya berubah, sehingga saat UAN-pun satu kelas mendapatkan nilai bagus bahkan ada yang sampai pada angka 9.75 di Ijazahnya, setiap kali mengajar didatangi satu persatu dan menjelaskan kepada satu per satu anak, bahkan di adakan belajar bersama dirumahnya dan dengan rela meringkaskan rumus-rumus siap pakai sekaligus dibimbing bagaimana cara mendistribusi dan mendapatkan rumus baru dengan rumus tersebut. Andaikan saja guru SMK pembangunan seperti itu semua muridpun tidak segan dengan melakukan kerja keras untuk mendapatkan prestasi yang terbaik dan siap kerja dengan profesional bukan dengan marah-marah yang tidak jelas atau dengan kata-kata yang menyindir, kenapa demikian? Belajar dimasa SMK yang masih muda itu ibarat mengukir ilmu diatas batu dimana penempaannya harus sabar dan dengan kerja keras sehingga hasilnya bagus, awet dan tahan lama bukan dengan marah-marah dan bentak bentak sehingga si anak terpaksa dan hasilnya pun terpaksa akhirnya ilmunyapun terpaksa juga.

Dalam pengembangan sumberdayanya juga begitu, dimana Sekolah khususnya Kepala sekolah dan guru menjadi andil pertama yang perlu memutar otak lebih keras lagi dan bukanlah cuma Pemerintahnya yang menggembor-gemborkan lewat iklan, apa sih artinya menggembor-gemborkan SMK Bisa tanpa turut merasakan apa yang terjadi di SMK-nya itu?
Pernah membaca di Internet juga di ilmusipil.com dimana potensi anak SMK pembangunan bisa lebih dari sarjana teknik sipil, mengapa???
Karena pertama lulusan SMK punya peluang besar habis lulus langsung kerja, tentu saja dengan kerja kerasnya dimasa muda tersebut dengan ilmu dan pengalaman masa mudanya juga bisa menjadikannya lebih profesional saat kerja. Kedua seseorang pasti memiliki kelebihan masing-masing pastilah ada anak SMK yang kemampuannya melebihi sarjana. Kemudian ketiga lulusan anak SMK tidak berfikiran macam-macam sedangkan anak Universitas lulus untuk hanya sekedar mengejar IPK tertinggi atau apalah itu sehingga kwalitasnya tidak berimbang padahal ilmunya hanya didapat dari dosen jadi bisa saja saat bekerja hanya menjadi bawahan padahal banyak pimpinan yang hanya dari lulusan SMK, bahkan saat dilombakan dimana pesertanya adalah anak SMK dan anak Universitas banyak diantara anak SMK yang malah menjadi juara satu.

Jadi singkatnya siapa yang harus turut andil bagian dalam pengembangan potensi sumberdaya anak SMK khususnya bangunan adalah kerja sama kita semua dimana Guru, Kepala sekolah, Pemerintah, siswa, Masyarakat dan khususnya orang tua siswa harus ambil bagian juga dalam pengembangan potensi anaknya.

Mungkin akan banyak sanggahan tentang tulisan ini tapi lebih penting lagi siapa yang perlu disanggah dalam hal ini.


hari ini adalha hari refreshing
sedunia.... semoga aja tetep begitu.....
hari ini mempelajari hakikat manusia???
sebelumnya sebagai manusia kita harus mempelajari tentang manusia itu sendiri yang mana aku juga adalah manusia, kamu, kita, dia mereka, kami, ini itu juga manusia... nah sama seperti dibuku-buku, sebagai manusia kita harus menjawab pertanyaan pertanyaan kelas dasar dulu yaitu,
Siapakah aku?
Darimanakah aku?
Mau kemanakah aku?
Apa sih tujuan aku hidup?
Apa sih yang mau aku capai?

Pertanyaan pertanyaan itu mungkin terdengar sepele tapi dari kesepelean itu kita akan tahu seberapa besar tujuan kita kedepannya, jangan malah sok gag peduli itu menjadikan pandangan hidup kita seakan hari besok akan kosong, itulah yang membuat kita menjadi biasa biasa saja. Ya maklumlah kalian mungkin seperti itu Akupun juga sering seperti itu. kayaknya baru disadari tadi pagi pas kuliah, hehe

hakikat manusia.... apa itu?
Manusia adalah makhluk individu, ya... benar... egois, pintar cerdas, emosional semuanya itu ada pada diri kita. Kita sebagai makhluk individu artinya masing-masing dari kita memiliki keunikan dan kekhasannya masing masing, ada yang suka ngomong terus, ada yang suka menyendiri, ada yang suka bohong itu semua tidak bisa disalahkan kita sebagai makhluk individu TAPI kita juga harus sadar bahwa kita juga makhluk sosial, apa itu? kita tidak bisa hidup sendiri, kita tidak bisa berbuat apa apa tanpa orang lain kenapa? karena kita adalah makhluk yang lemah. Pemisalannya saat setelah kita baru lahir kita merupakan yang paling lemah dan tak berdaya dan harus dibantu orang lain, saat kita tersesat kita meminta bantuan itu adalah kewajaran, sehingga makhluk individu itu menjadi makhluk sosial dimana setiap individu atau seorang individu itu sadar akan individu-individu yang khas dan unik lainnya dimana kita dapat memenuhi kebutuhan keseharian kita.

Setiap bersosialisasi dan berinteraksi juga harus ada batasannya jangan sampai libas sana libas sini tanpa tahu aturan sehingga manusia juga merupakan makhluk susila, apa itu? yaitu kita sadar betul dan memiliki sikap, memiliki nilai dan mampu berfikir mana yang baik dan mana yang buruk agar apa? ya mungkin saja agar nama kita tidak tercoreng atau sebagai orang yang baik tidak mau membuat susah oranng lain... kemudian sebagai makhluk kita juga harus menjadi makhluk religius, apa? beragama? iya,,, namun harus secara sadar dalam beragama... bukan hanya tahu akan agama tapi sadar akan apa yang kita percayai agar kita selalu dan senantiasa tidak menyimpang dari apa yang kita anut, apa itu/ kepercayaan kita, agama kita, kepada siapa? kepada Tuhan kita.

Mungkin itu saja, meskipun masih banyak lagi yang saya pelajari tadi mudah mudahan dari yang sedikit ini anda anda semua bisa belajar banyak, trimakasih...
SEMANGAT ;)
nah...mereka adalah kawan kawan baruku dari asrama... foto itu saat kami pergi berlibur ke pantai Sundak Jogjakarta buat ngisi liburan...
menemukan teman yang baru adalah hal yang paling menyenangkan karena disitulah kita mulai memulai hidup dengan seseorang baru...
mendengarkan seseorang baru...
bahkan bertemu dengan karakter baru...
siapa lagi kalau bukan teman kita yang bisa diandalkan saat kita saakit dan jauh dari jkeluarga pula....
difoto itu bukan hanya teman dari satu daerah saja tapi teman yang tersebar ke beberapa daerah seperti medan si baju kotak kotak putih dan solo nomor dua dari kiri...
sloganku kepada temanku seperti punya indonesia yaitu
"Walaupun berbeda-beda tetapi tetap beda tapi bisa bersatu"
aku mau tanya...
Adakah hari teman internasiobnal?????

Hai namaku ferdy... ini adalh pos pertamaku disini... jadi maaf apabila apa-apa yang ditampilkan diblog ini kurang dari memadai... namun apapun itu aku membuat blog dengan apa adanya saya... mungkin disini akan lebih sering berisi dengan hal hal yang berurusan dengan pribadiku jadi mohon maaf mungkin dari informasi kurang memadahi... karena aku juga masih belajar dan sehubungan dengan mata kuliah tentang blog kenapa tidak kalau dicoba???
salam saya

Ferdy Prakasa ;)