Pembangunan dan bentuk pada konstruksi rangka batang dengan konstruksi rangka batang
Jika kita mulai membangun suatu konstruksi
rangka batang dengan konstruksi rangka batang yang paling sederhana, yaitu
suatu segitiga dan akan memasang dua batang laigi dengan satu titik simpul
bersama, sehingga mendapat jaring yang terdiri dari segitiga-segitiga. Tiap-tiap
titik simpul yang kita tambahkan, diikuti oleh dua persamaan keseimbangan dan
dengan begitu konstruksi rangka batang selalu menjadi statis tertentu dan juga stabil.
Dimana
:
O:
batan tepi atas
U:
batang tepi bawah
D:
batang diagonal
V:
batang vertikal
Menurut
bentuknya, pembangunan dibedakan atas:
1.
Konstruksi rangka batang
dengan tepi atas dan bawah sejajar
Terdiri dari:
-
Konstruksi rangka diagonal
turun
-
Konstruksi rangka batang
dengan diagonal turun
-
Konstruksi rangka batang
dengan diagonal saja
-
Konstruksi rangka batang
berbentuk K ( biasanya digunakan sebagai suai angin )
2.
Konstruksi rangka batang berbentuk
parabola
antara lain:
-
Konstruksi rangka batang
dengan diagonal turun
-
Konstruksi rangka batang
dengan diagonal naik-turun
Konstruksi rangka batang berbentuk parabola paling rumit
pembuatannya dalam praktek, sehingga jarang digunakan.
3.
Konstruksi rangka batang
setengah parabola
-
Konstruksi rangka batang
dengan diagonal turun
-
Konstruksi rangka batang
dengan diagonal naik-turun
Konstruksi ini merupakan konstruksi paling ekonomis pada
jembatan dengan lebar bentang sama.
4.
Konstruksi rangka batang
berbentuk segitiga
a) konstruksi rangka batang sistim
jerman
b) konstruksi rangka batang sistim belgia
c) konstruksi rangka batang sistim inggris
d) konstruksi rangka batang pada sengkuap (luvel)
e) konstruksi rangka batang sistim wiegman atau perancis
f)
konstruksi rangka batang
pada atap gergaji (ished)
Penentuan gaya batang
Menurut ketentuan keseimbangan yang bisa
dilakukan secara grafis dengan menggambar satu poligon batang tarik untuk
setiap titik simpul, kita dapat menentukan gaya batang pada suatu titik simpul
sembarang, jika kita ketahui satu gaya batang dan dapat mencari dua gaya
batang. Dengan memperhatikan ketentuan keseimbangan secara garafis ini kita
dapat menutup poligon batang tarik pada tiap-tiap titik simpul
Menurut Cremona kita dapat menggunakan
pengetahuan ini dengan memperhatikan suatu jurusan permasalahan gaya pada
poligan batang tarik, seperti selalu searah dengan jarum jam, dan untuk poligon
batang tarik pada titik simpul diunakan sebagian dari poligon tarik sebelumnya.
Dengan begitu diperoleh gambar poligon batang tarik yang tertutup (seimbang)
dan bisa diketahui hasilnya betul atau salah.
Penyelesaian
cara cremona
1. penentuan tumpuan
masing-masing seperti pada balok tunggal dengan gambar situasi dan gambar gaya
(poligon batang tarik) atau secara analitis.
2. Penentuan jurusan yan akan dilakukan pada penyelesaian
pekerjaan. Menurut pengetahuan keseimbangan secara grafis dapat kita gambar
satu poligon batang tarik pada setiap titik simpul.
3. Kita dapat memudahkan pekerjaan dengan menggunakan gambar
cremona.
Kita pasang semua gaya
luar sesuai dengan jurusan yang dipilih sebagai gaya batang poligon tarik
(Lihat garis tebal pada gambar 4.3.1.c.) , selanjutnya kita mulai misalnya
dengan titik simpul 1:
Reaksi tumpuan A sudah
diketahui tinggal dibai atas O dan Udengan jurusan yang diambil pada gambar
cremona. Selanjutnya sambung pada titik simpul 2, kemudian titk simpul 4 dan
seterusnya. Pada akhirnya gambar cremona harus menjadi tertutup.
DIAMBIL DARI:
1. Judul Buku : Mekanika Teknik - Statika dan Kegunaannya 1
2. Penerbit : KANISIUS
3. Tahun : 2011
4. Halaman yang dijadikan referensi adalah halaman 181 - 185