Background

MAMPUKAH SAYA BERSAING DI DUNIA KERJA ESOK LANGKAH STRATEGI APA SAJA YANG SAYA LAKUKAN UNTUK BERKOMPETISIDI DUNIA KERJA ESOK


                Saya merupakan salah satu mahasiswa yang menjalani kuliah yang nantinya akan siap terjun didunia kerja, pada mulanya hanya mencari nilai grade terendah, setidaknya lebih tinggi sedikit dari yang terendah. Mesipun memang termasuk grade terendah namun merupakan mata pokok dengan sistem pengajaran dan pelajaran yang relatif extrim atau setara dengan grade tertinggi, ditambah dengan kurikulum baru yang menguras tenaga dengan metode kuliah yang baru dengan adanya pengajaran portofolio yang menguras fisik serta pikiran.

                Saat saya buka facebook, terpampang tugas menganalisa salah satu artikel tentang lulusan sarjana akan menganggur atau bekerja, meskipun pemikiranku agak kolot dengan pemikiran anak-anak saya langsung  diam tanpa tahu maksud dari artikel tersebut, setelah di tanya “langkah apa yang akan kamu lakukan setelah terjun di persaingan kerja?” dengan gamblang tentu saja aku menjawab tidak tahu. Begitulah aku yang gamblang-gamblang saja, semakin banyak kuliah malah semakin complong basa Gowoknya ( tempat tinggalku).

                Saya sadar ternyata suatu ketrampilan sangat dibutuhkan bagi si pencari kerja, dalam beberapa situs memanglah yang berpeluang besar dalam gaji maupun prospeknya adalah yang ada ketrampilannya. Tapi tuggu dulu sebentar, bagi yang ingin kuliah sebelum terlambat coba pikirkan matang-matang, apakah mau mencari nilai jual tinggi untuk mencari kerja atau ingin mencari ilmu. Setelah kubuka situs-situs tentang jurusan berprospek kerja 13 diantara kebanyakan adalah tentang keterampilan tentu saja dengan pengorbanan saat kuliah.

                Kalau ditanya langkah langkah apa saja untuk berkompetisi kerja esok hari pastilah aku menjawab tidak tahu. Seperti diatas, pikiranku ini masih anak-anak, jadi jika ditanya seperti itu hanya bisa diam dan kalaupun ngomong pastilah harus ada yang memulai. Secara pikiran sekarang jika mencoba menjawab sebagai mahasiswa adalah tekun belajar, cari koneksi yang sebanyak-banyaknya, berorganisasi, ikut seminar tentang kepekerjaan, ikut dalam pengembangan ketrampilan, secara gamblangnya seperti itu dalam benak saya.

                Emangnya nyari kerja gampang? Iya gampang kalau ada ketrampilan yang sesuai, lebih gampang lagi kalau pekerjaan yang mencari kita bukan kita yang mencari pekerjaan. Menyuplik kata-kata pak dosen PLH “Emangnya kerja itu mau nyari duit apa kepuasan?”, kalau kerja mencari duit ya kalau ndak dapat-dapat pastilah stress, kalau udah dapat lalu bangkrut mungkin saja akan struk. Kalau ditanya “mampu ndak kamu bersaing di dunia kerja?”, kalau saya bilang mampu, bagai mana?, kemudian kalau di tanya “langkah-langkahnya gimana?”, ehmm gimana ya aku juga bingung, kalau kata yang sudah berpengalaman si katanya yang penting jangan cari duitnya, lalu cari apanya dong?
                Kalau aku dulu si kuliah karena Cuma pingin kuliah, tidak mikir sampai dapat ijasah, walaupun dulu yang tak pikirin bagaimana rasanya saat wisuda, sudah kesampaian rasanya mengikuti wisuda Universitas tapi ingin tahu rasanya kalau aku yang diwisuda. Tentang langkah-langkah yang diambil sejak sekarang tentu saja belajar dulu, yang pasti kalau niatku kuliah ya untuk kuliah bukan niat untuk mencari kerja, kalau jujurnya, niat mencari ilmu, membaca buku-buku tebal dan browsing-browsing, mencari teman yang banyak. Tapi tetap saja kalau lulus menjadi sarjana harus kerja kan? Kalau jawabku aku juga masih bingung, tentu saja dengan menambah bekal dari ikut dalam stand kewirausahaan universitas, berorganisasi dan menambah kecakapan agar tidah gugup di kemudian hari itulah modal utama dulu, serta lebih pentingnya percaya diri dan jujur apa adanya.

                Jelasnya kalau niatku kuliah sekarang ya menuntut ilmu belum sampai mencari kerja, niat mencari ilmu akan lebih menambah keingin tahuan sedangkan kalau menurutku niat kuliah untuk mencari kerja merupakan keterpaksaan, dijejali dengan ilmu yang sebenarnya tidak mau diambil sekarang karena belum cukup ilmu, dan menjadi budak keinginan selayaknya sang bos sebelum ilmu itu sampai pada saya untuk menghadapi semua itu, itu yang paling aku tidak sukai, sekarang tentunya aku ingin menjadi mahasiswa yang benar-benar mahasiswa.

                Meskipun ini hanya opini saja dan berisi betapa mudahnya aku berkata, dan mungkin kalau ada yang berpendapat kalau pendapatmu seperti itu kenapa kuliah di sisni, aku bisa terima.
Dari semua kesimpulan, yang penting Jujur.

Categories: Share

Leave a Reply